Free Widgets

Sabtu, 29 Januari 2011

Pad Thai Pengunggah Selera

  Pad thai - sering juga dieja sebagai phat Tthai - adalah ikon kuliner Thai. Ia bahkan merupakan satu-satunya makanan yang menyandang nama Thai. The flag-carrier cuisine of Thailand. Tom yam yang populer saja tidak memakai nama bangsa.

Pad thai memang ternyata punya peran penting dalam sejarah Thailand. Nama Thai sengaja diberikan ketika makanan ini dipopulerkan sekitar tahun 1930-an untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Pad Thai juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi beras, sekalipun mi yang dipakai sebetulnya juga dibuat dari beras.



Pad Thai - tidak lain - adalah kuetiauw goreng khas Thai. Pad dalam bahasa Thai memang berarti goreng. Pad thai dan kuetiauw goreng sama-sama memakai mi gepeng lebar dari beras, sama-sama memakai tauge dan kucai, pad thai juga sering disajikan dengan protein berupa daging sapi atau seafood. Isian lainnya adalah tahu kuning padat yang diiris kecil kecil. Aroma bawang putih, ebi, dan nam phla (saus ikan) menguar dengan cantiknya dari masakan panas ini. Ciri khas yang paling menonjol dari pad thai adalah kondimen taburan kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar, tumbukan ebi, dan perasan jeruk nipis.

Di Bangkok, saya sering melihat penjual pad thai pinggir jalan mencampurkan telur ke dalam pad thai dalam berbagai cara. Cara yang umum adalah membuat telur orak-arik yang kemudian dicampurkan dengan mi. Tetapi, ada juga yang membuat telur ceplok atau mata sapi yang diletakkan di atas gundukan mi goreng. Cara lain adalah membuat dadar tipis lebar, dan kemudian membungkus pad thai di dalam dadar. Cara ini sering juga dipakai untuk "membungkus" nasi goreng dengan penampilan yang seronok.

Sekalipun ada ribuan penjual pad thai di Thailand, di Bangkok ada dua gerai pad thai yang punya reputasi unggul. Salah satunya adalah Thip Samai yang berlokasi di kawasan Ratchaburi. Mulai buka menjelang senja hingga tengah malam, warung milik Nyonya Samai ini pernah diliput oleh banyak media internasional. Wisata Kuliner TransTV pun sempat mengambil gambar di sini. Di dindingnya yang kotor, terpajang pigura berisi review dari TIME dan berbagai media kondang lainnya.

Uniknya, di Thip Samai ini mi yang dipakai bentuknya bukan yang lebar dan gepeng, melainkan mi tebal berpenampang bulat. Setelah mencicipinya, barulah saya sadar bahwa trick ini dipakai untuk menghasilkan mi goreng yang lebih al dente karena bagian tengahnya belum sematang bagian luarnya. Wajan besarnya menggoreng delapan porsi sekaligus.

Di Thip Samai, pad thai disajikan dengan sepiring lalapan yang terdiri atas jantung (bunga) pisang mentah, kucai, daun ketumbar, dan tauge. Remukan kacang tanah goreng dan ebi disediakan on the side sebagai kondimen. Thip Samai juga menggoreng pad thai di atas tungku dengan bara arang - rahasia kuliner yang masih diterapkan di Medan, Pontianak, Jakarta, dan beberapa warung kuetiauw unggulan di Indonesia.

Harga porsi biasa adalah Baht 70 (sekitar Rp 20 ribu). Bisa juga dipesan porsi mewah (phi set) yang memakai dua ekor udang goreng besar, daging kepiting, dan serpihan juhi. Sungguh mak nyuss!

Minumannya? Thip Samai ternyata juga sangat terkenal karena jus jeruknya yang istimewa. Harga sebotol jus jeruk (750cc) malah lebih mahal daripada sepiring pad thai-nya yang istimewa - yaitu Baht 100 (sekitar Rp 30 ribu). Minuman lain yang populer di sini adalah frozen coconut, semacam es serut dari air kelapa dan daging kelapa muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar